Rabu, Oktober 30, 2013
0
Selasa, 29 Oktober 2013 | 08:50 Indeks saham di Asia naik di tengah menguatnya ekspektasi federal reserve tidak akan mulai mengurangi stimulus moneter hingga paling tidak Kuartal I tahun depan dan seiring dengan bergersernya perhatian investor pada musim laporan keuangan di Asia. Pelaku pasar di Asia akan di sibukkan oleh pertemuan kebijkan bank sentral, diantaranya Federal Reserve, Bank Of Japan (BOJ) dan Reserve Bank Of India (RBI) serta ditambah lagi dengan rilis sejumlah data penting dari ekonomi terbesar di kawasan Asia. RBI akan memulai pertemuan hari ini sementara Federal Reserve akan menutup pertemuan 2 harinya pada hari Rabu dan BOJ akan bertemu paada hari Kamis. The Fed di prediksi mempertahankan program stimulus moneter, BOJ juga diperkirakan tidak akan merubah kebijakan moneter sementara RBI diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan untuk menjinakkan inflasi. Dari sisi ekonomi, Jepang hari ini akan merilis data Belanja Rumah Tangga, Tingkat Pengangguran, Industrial Output dan Penjualan Ritel. Di China, Jumat kemungkinan besar akan diwarnai dengan rilis data resmi Manufacturing Purchasing Managers? Index (PMI) bulan Oktober dan perhitungan akhir data PMI bulan Oktober versi HSBC. IHSG merangkak naik 9.7 poin (0.21%) dan di tutup di level 4590.5 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 naik tipis 1 poin (0.14%) ke level 772.8. Investor asing membukukan Net Sell IDR51.8 miliar. Indeks saham di Eropa turun tipis tertekan oleh kekecewaan dari laporan keuangan dan karena investor tetap bersikap hati-hati menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve. Indeks saham utama di Wall Street berakhir mixed setelah data Industrial Production keluar melebihi ekspektasi sementara data Pending Home Sales keluar di bawah ekspektasi. Investor juga terlihat enggan memberi respon atas rilis laporan keuangan emiten menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve.

0 komentar: